Badan Keamanan Laut (Bakamla) Indonesia telah menunjukkan respons cepat dalam menanggapi darurat laut dengan menggunakan Sistem Rangkai. Sistem ini memungkinkan Bakamla untuk bekerja secara efisien dalam penanggulangan berbagai keadaan darurat di perairan Indonesia.
Menurut Kepala Bakamla, Laksamana Muda TNI Aan Kurnia, “Sistem Rangkai adalah salah satu inovasi yang mempermudah koordinasi dan komunikasi antarunit di Bakamla. Dengan sistem ini, kami dapat merespons darurat laut dengan lebih cepat dan tepat.”
Dalam beberapa kasus darurat laut yang terjadi, Bakamla telah berhasil menanggapi dengan efektif berkat keberadaan Sistem Rangkai. Misalnya, dalam pencarian dan penyelamatan kapal yang terbalik di perairan Natuna pada bulan Juli lalu, Bakamla mampu bekerja sama dengan berbagai pihak dan menggunakan Sistem Rangkai untuk mengoordinasikan operasi penyelamatan.
Menurut Direktur Operasi Bakamla, Laksamana Pertama TNI Wisnu Pramandita, “Sistem Rangkai memungkinkan kami untuk melacak posisi dan aktivitas kapal secara real-time, sehingga kami dapat merespons darurat laut dengan lebih efisien. Ini adalah langkah penting dalam meningkatkan keamanan maritim Indonesia.”
Dengan adanya Sistem Rangkai, Bakamla memiliki keunggulan dalam menanggapi berbagai keadaan darurat laut, seperti pencarian dan penyelamatan, penegakan hukum maritim, dan penanggulangan polusi laut. Diharapkan sistem ini dapat terus ditingkatkan dan dioptimalkan untuk mendukung tugas-tugas Bakamla di masa depan.
Sebagai salah satu lembaga penegak hukum di laut, Bakamla terus berupaya untuk meningkatkan kinerja dan efektivitasnya dalam menanggapi darurat laut. Dengan Sistem Rangkai, diharapkan Bakamla dapat lebih responsif dan efisien dalam melindungi kedaulatan laut Indonesia.